Rogoh Rp 760 M Untuk Pipa 'Anti Curi', Tapi Minyak Pertamina Tetap Dijarah

Jakarta - Pencurian minyak di pipa Tempino-Plaju Sumatera Selatan milik Pertamina sudah terjadi belasan tahun. Untuk menangkal pencurian, Pertamina membeli pipa pendam 1,5 meter di dalam tanah US$ 80 juta atau sekitar Rp 760 miliar. Namun cara itu gagal karena pencurian tetap terjadi.

Dulu pencurian minyak marak terjadi, karena ada pipa minyak di bawah tanah tersebut digali dan dilubangi untuk dicuri minyaknya.


"Untuk menghindari pencurian, Pertagas membangun pipa baru di jalur Tempino-Plaju sepanjang 242 kilometer yang dibangun pada 2011 dengan biaya US$ 80 juta," kata Direktur Utama PT Pertagas, Gunung Sardjono Hadi, dihubungi wartawan, Jumat (26/7/2013).


Pergantian pipa ini untuk mengantikan pipa yang sudah lama dan sebagian besar sudah dilubangi para pencuri minyak. "Pipa ini untuk mengaliri minyak dari sumur minyak di Tempino ke kilang minyak pertamina di Plaju sebanyak 12.000 barel per hari," ungkap Gunung.


Namun walau pipa sudah diganti dan dipendam di dalam tanah sedalam 1,5 meter dengan menghabiskan US$ 80 juta, pencurian malah makin marak terjadi.


"Pipa baru yang ditanam 1,5 meter di bawah tanah dan baru dioperasikan 17 Juli 2013 lalu ternyata sekarang sudah ada 17 lokasi lubang baru yang digali dan dibolongi pencuri, kekugiannya sudah mencapai total Rp 17 miliar atau sekitar 17.563 barel minyak mentah," tandasnya.


(rrd/dnl)