First Asia: IHSG Lanjut Koreksi

Jakarta - Penguatan IHSG menyusul keputusan The Fed melanjutkan stimulusnya terhenti akhir pekan kemarin. Pelaku pasar mulai rasional menyikapi kondisi perekonomian domestik dan global yang masih menghadapi sejumlah persoalan mendasar, seperti perlambatan pertumbuhan, tingkat bunga yang tinggi di emerging market, dan defisit transaksi berjalan yang melebar. Sedangkan dari AS, ancaman krisis fiskal kembali membayangi pelaku pasar menjelang berakhirnya tahun anggaran AS akhir September ini.

IHSG ditutup turun 86,905 poin (1,86%) di 4583,828 akhir pekan kemarin di tengah minimnya nilai transaksi di Pasar Reguler yang hanya mencapai Rp.4,99 triliun jauh di bawah rata-rata harian sepekan kemarin sebesar Rp.6,41 triliun. Namun sepekan IHSG berhasil menguat 4,76% melanjutkan penguatan pekan sebelumnya 7,44%. Penguatan indeks sepekan ditopang masuknya dana asing yang mencapai Rp.1,12 triliun menyusul keputusan The Fed yang melanjutkan kebijakan stimulusnya (QE3).


Memasuki perdagangan awal pekan ini, IHSG diperkirakan masih akan melanjutkan koreksinya. Minimnya insentif positif dari faktor eksternal dan domestik bisa memicu aksi ambil untung lanjutan. Wall Street akhir pekan lalu juga kembali ditutup melemah. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 1,195 dan 0,72%. Pelaku pasar kembali fokus pada isu krisis fiskal menjelang berakhirnya tahun anggaran AS. Sedangkan isu pengurangan stimulus diperkirakan bakal berjalan akhir tahun ini kembali membayangi pelaku pasar. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4500 dan resisten di 4650


IHSG : S1 4570 S2 4500 R1 4650 R2 4700


Saham Pilihan


TLKM 2250-2375 BoW, SL 2175


UNVR 31500-33000 BoW, SL 31000Next


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!