Cerita Hatta Soal Ancaman 1.000 Orang dengan Golok Saat Bebaskan Lahan

Seoul - Pembebasan lahan untuk proyek infrastruktur menjadi masalah klasik di Indonesia. Kerusuhan kerap terjadi saat lahan warga ingin dibeli untuk proyek-proyek infrastruktur. Akhirnya pemerintah harus 'berperang' dengan rakyat sendiri.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bercerita, proses pembebasan lahan tidak sederhana. Meskipun secara hukum sudah legal, tetapi banyak masyarakat yang tidak mengerti.


"Lahan itu tak sederhana. Saya cerita ketika di Batang itu mau bangun PLTU pembebasannya itu susah," kata Hatta saat bercerita di Lotte Hotel, Seoul, Korsel, Kamis (26/9/2013).


"Gampang omongnya tapi tiba-tiba datang seribu orang bawa golok dan naik truk-truk. They don't understand," imbuh Hatta.


Hatta menjelaskan lebih jauh, pemerintah terus berupaya mengadakan sosialisasi terkait pembangunan PLTU di Batang ini. Pelan-pelan dijelaskan, alhasil masyarakat mengerti.


"Problemnya mereka tidak tahu. Realitasnya, jika nanti PLTU tidak dibangun, tahun 2017 itu terjadi shortage (kekurangan listrik)," terang Hatta.


"Saya kira hampir semua industri perlu lahan dan semua terkendala. Ada yang bisa diatasi dan ada yang lambat. Ini masalah di tanah air," kata Hatta lagi.Next


(dru/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!