Rencana Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1 Masih Dibahas DPR

Jakarta - Rencana penyederhanaan mata uang atau redenominasi masih dalam pembahasan di internal DPR. Belum dapat dipastikan kapan redenominasi akan direalisasikan ke masyarakat.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah menuturkan pembahasan di tataran legislatif masih belum selesai. BI dalam hal ini hanya bertindak sebagai narasumber yang ikut serta dalam pembahasan nantinya.


"Tahapan sekarang kan pembahasan RUU. Di mana BI sebagai narasumber. Yang membahas utama itu sebenarnya antara pemerintah dengan legislatif," ungkap Difi kepada detikfinance, Kamis (26/9/2013)


Dalam RUU Redenonominasi, rencananya sosialisasi akan dimulai pada tahun 2014. Namun melihat kondisi pembahasan yang panjang, redenominasi sepertinya akan sulit dilakukan.


"Kalau untuk diketahui kapan dimulai, masih nggak bisa ya, karena ya butuh persiapan yang cukup panjang. Tapi untuk sosialisasinya kayaknya bisa 2014. tapi yang penting kan kapan mulai," jelasnya.


Karena, menurut Difi akan terkait dengan beberapa persoalan teknis. Selain sosialisasi, yang paling penting adalah terkait pencetakan uang.


"Ya itu terkait kapan uang itu akan dicetak," pungkasnya.


Sebelumnya, Perencana Keuangan Aidil Akbar menilai redenominasi perlu dilakukan untuk menaikkan martabat bangsa Indonesia di mata dunia.


"Suka nggak suka, mau nggak mau, kita harus redenominasi. Karena dari sisi martabat kita di mata dunia bisa meningkat. Jangan kayak Zimbabwe telur harganya mahal banget kebanyakan nolnya," kata Aidil beberapa waktu lalu.


Namun, kata dia, realisasi redenominasi sebaiknya dilakukan di tahun 2016. Pasalnya, di tahun depan, pesta demokrasi pemilihan presiden bakal 'mengganggu' konsentrasi pasar. "Kalau saya lebih baik hold dulu, jangan tahun depan tapi nanti 2016," ujarnya.


(mkl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!