Wamen ESDM Imbau Orang Kaya Sadar Diri Tak Beli BBM Subsidi

Jakarta - Kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun depan hanya ditetapkan 48 juta kilo liter (KL) atau sama dengan kuota tahun ini. Pemerintah kembali mengimbau agar orang mampu tak membeli BBM subsidi.

"Kuota 48 juta KL tahun depan, ya itu harus dicukup-cukupkan, berbagai cara akan dilakukan mulai dengan pengendalian BBM subsidi, pengawasan lebih intensif lagi," ujar Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (27/9/2013).


Susilo mengimbau kepada masyarakat yang sudah mampu secara ekonomi tidak lagi membeli BBM subsidi. "Bagi masyarakat yang berpunya (kaya), ya mbok ya jangan beli BBM bersubsidi lah, jadi kesadaran diri lagi lah," ucapnya.


Selain beberapa strategi tadi, pemerintah juga akan menerapkan sistem pembelian BBM non tunai. Harapannya sistem baru ini bisa menekan angka penyelahgunaan BBM subsidi.


"Kemudian kita juga terapkan pembayaran BBM subsidi non-cash, sehingga yang tidak berhak membeli atau yang biasanya membeli pakai untuk macam-macam, sedikit demi sedikit lama-lama terkendali," katanya.


Ia juga meminta kepada media massa agar ikut menjelaskan kepada masyarakat agar paham dengan sistem pembayaran BBM subsidi wajib non tunai.


"Saya minta tolong juga teman-teman (media massa) untuk beri penjelasan bahwa itu (non tunai) nggak sulit, jangan-jangan belum-belum nanti ini, nanti itu, nanti begini, pemerintah nggak akan menyusahkan masyarakat," katanya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!