Ditawarkan ke Investor Swasta, 10 Proyek Bandara RI Bisa Hemat APBN

Jakarta - Pemerintah berencana menawarkan 10 proyek bandara di Indonesia untuk dikembangkan melalui skema Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) atau Public Private Partnership (PPP). Awal November mendatang akan dilakukan tes pasar atau market sounding.

Direktur Utama Angkasa Pura I Tommy Sutomo mengatakan langkah tersebut sangat tepat dalam percepatan perluasan bandara. Selama ini untuk pembangunan bandara menggunakan anggaran APBN. Jika skema ini diberlakukan, maka anggaran negara dapat dihemat.


"Ini pastinya tidak membebani APBN," ucap Tommy seperti dikutip detikFinance, Minggu (29/9/2013)


Kemudian pemerintah daerah akan lebih terbuka dengan investor swasta lokal dan asing. Pemerintah nantinya cukup menjadi pengatur regulasi dan pengawasan.


"Kan daerah menjadi lebih terbuka untuk kedatangan investor," ujarnya.


Selain itu, bandara-bandara akan semakin kompetitif. Masing-masing bandara dapat bersaing menunjukan kecanggihannya. "Iya harusnya bandara-bandara semakin kompetitif," jawabnya.


Ia menambahkan, baik Angkasa Pura I dan II tetap bisa ambil bagian dalam proyek ini. AP akan ikut tender bersama perusahaan swasta lainnya. Disamping itu juga bisa berkolaborasi dengan swasta.


"Kita ikut tender juga, atau mungkin juga kerjasama kan bisa. Apalagi asing kan nggak boleh lebih dari 51%, jadi bisa kerjasama dengan yang dalam negeri atau BUMN," paparnya.


(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!