Kantor perwakilan ini diberi nama Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC).
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan dengan dibukanya kantor ini diharapkan dapat memberikan banyak informasi kepada investor Korea tentang Indonesia dan potensi investasinya, sehingga iklim investasi Indonesia di mata dunia internasional semakin atraktif.
"Saya berharap kerjasama industri antara kedua negara tidak terbatas pada industri baja, ban dan shipbuilding saja, tetapi juga pada kerjasama industri lainnya seperti industri penerbangan dan teknologi informasi dan komunikasi dapat dikembangkan, termasuk transfer teknologi," ujar Hatta selaku pimpinan delegasi Indonesia dalam Third Joint Committee Meeting on Economic Cooperation Between RI and Republic of Korea di Hotel Hilton, Seoul, Rabu (25/9/2013).
Nantinya, IIPC harus menjadi katalisator investasi pengusaha Korea ke Indonesia. Selama ini investasi Korea masih terfokus di industri alat berat, seperti baja dan perkapalan.
Selain menyinggung fungsi BKPM Cabang Korea, Hatta juga mengapresiasi kesepakatan antar kedua negara dalam penguatan kerjasama bidang energi, yang terwadahi dalam Indonesia-Korea Energy Forum.
Forum ini selain wadah kerjasama ekonomi, juga menjadi media diplomasi bersama Jakarta-Seoul untuk berkolabirasi dalam hal energy security di berbagai forum internasional.
Kunjungan dua hari di Korea ini dalam rangka peringatan 40 Tahun Kerjasama Indonesia-Korea. Mewakili pemerintah RI, Hatta diantaranya bertemu dengan Presiden Korea Selatan, Park Geun Hye, menteri bidang ekonomi dan kalangan dunia usaha Korea.
(dru/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
