"Dari Kemendag (Kementerian Perdagangan) kita update pergerakan harga khususnya daging sapi yang belum turun sampai sekarang," kata Gita saat ditemui usai mengikuti Rapat Koordinasi Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI) Jl. MH. Thamrin, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Gita menjelaskan, bahasan soal daging sapi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga menjelang Hari Raya Idul Adha.
"Kita nunggu rekomendasi teknis (dari kementerian pertanian) soal impor sapi dan kami melakukan pertemuan ini, kami berharap bisa keluar izin ini untuk antisipasi harga menjelang Idul Adha," ujarnya.
Selama ini, kata Gita, mahalnya harga daging sapi karena pasokan dalam negeri sangat kurang sehingga perlu adanya impor. Untuk itu, pihaknya bersama Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya untuk memenuhi pasokan daging sapi dalam negeri dari impor sehingga bisa menurunkan harga sapi di pasaran.
"Rekomendasi harga silakan tanya ke Kementan. Selama ini kan problemnya di pasokan nasional kurang sekali. Kalau impor aman harga aman," katanya.
Gita menyebutkan, harga daging sapi saat ini masih terpantau di angka Rp 80.000-Rp 85.000 per Kg untuk wilayah Bandung dan Rp 85.000 per Kg untuk Jabodetabek. Ia menargetkan pada Oktober 2013 nanti harga sapi bisa ditekan hingga level Rp 75.000-Rp 80.000 per kg.
"Harga sapi target Rp 75.000-Rp 80.000 di akhir Oktober, ini tidak akan terjadi kalau pasokan impor tidak ada karena pasokan kita terbatas," kata Gita.
(drk/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
