OSO Securities: Indeks Variatif, Menguat Terbatas

Jakarta -Kemarin (13/11) IHSG kembali mengalami koreksi sebesar 1.80% ke level 4,301.89. Keputusan BI untuk menaikkan BI Rate membuat pelaku pasar berekspektasi bahwa hal ini akan membebani kinerja emiten sehingga menekan harga saham emiten–emiten yang tercatat di BEI. Di samping itu, kekhawatiran tappering off oleh the Fed juga menekan pergerakan IHSG. Pada perdagangan kemarin Investor asing mencatat net sell sebesar Rp 554 miliar. Seluruh indeks sektoral BEI kemarin mengalami koreksi, dengan koreksi terdalam pada sektor aneka industri yang melemah 3,03%.

Sementara itu, semalam bursa Wall Street ditutup menguat, di mana Indeks Dow Jones naik sebesar 0,45% ke 15,851.63, Indeks S&P naik 0,81% menjadi 1,782.00 dan indeks Nasdaq menguat 1,16% di level 3,965.58. Sentimen positifnya laporan kinerja keuangan yang dipimpin Macy Inc serta kinerja keuangan emiten Q3 2013 yang membaik telah meningkatkan kepercayaan diri pelaku pasar. Saat ini pasar juga tengah menunggu pernyataan dari Wakil Gubernur The Fed Janet Yellen pada Senat Banking Committee yang akan akan memberi petunjuk mengenai kebijakan stimulus bank sentral .

Hari ini kami perkirakan IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas seiring dengan Dow Jones yang menguat serta defisit current account Indonesia yang membaik. Secara teknikal, IHSG seperti membentuk three black crows dan berada di area lower bolingger bands. Indikator MACD bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang, indikator stochastic berada di area oversold. Kami perkirakan IHSG bergerak pada kisaran support di level 4251 dan resistance di level 4400.

(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!