"Kita ingin membuka 76 kantor, 37 kantor layanan setingkat kantor cabang di wilayah Jabodetabek dan beberapa kota di Indonesia seperti Medan, Balikpapan, Papua dan Gresik, dan 39 gerai usaha mikro yang di wilayah Jabotabek, Surabaya, Solo, Bandung, Makassar, Palembang dan Pekanbaru," kata Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono saat Konferensi Pers Kinerja Keuangan Bank DKI di Jakarta (26/2/2014).
Selain itu Bank DKI akan menerima tambahan modal dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku pemegang saham sebesar Rp 1 triliun.
"Penyuntikan, benar adanya bahwa kita akan ditambahkan Rp 1 triliun ini sudah dimasukan di APBD 2014 yang lalu, dan sudah disetujui oleh Kemendagri. Sehingga saya harapkan segara dapat dicairkan. Diharapkan prosesnya tidak lama," katanya.
Bank DKI pada tahun 2013 mencatat kinerja positif dengan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 74,63%, yaitu dari Rp 339 miliar pada 2012 menjadi Rp 592 miliar di 2013.
Eko menjelaskan dengan kinerja yang baik ini, Bank DKI optimistis dan menargetkan akan ada kenaikan aset menjadi Rp 37 triliun dari sebelumnya Rp 30 triliun. Selain itu penyaluran kredit ditargetkan tumbuh 27,2%, dan Dana Pihak Ketika (DPK) ditargetkan naik 37,5%.
"Ke depan tahun 2014 ini kita rencanakan Bank DKI menargetkan peningkatan aset menjadi Rp 37 triliun dan laba sebelum pajak bisa menembus Rp 1 triliun," ujarnya.
(hen/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!