Indonesia Bantu Palestina Tingkatkan Perekonomian

Jakarta -Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia saat ini sedang melakukan kerjasama Palestina untuk menguatkan perekonomiannya.

Wakil Ketua Umum Kelautan dan Perikanan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Yugi Prayanto menyatakan bahwa kerja sama ini untuk mendorong Palestina lebih meningkatkan perdagangan dengan Indonesia.


"Kita melihat Jepang yang bukan muslim juga men-support dan kita juga membuka peluang usaha sebesar-besarnya, tapi kekuatan mereka adalah minyak zaitun, kurma, kerajinan dan marble," kata Yugi saat ditemui di dalam acara Business Forum Indonesia dan Palestina di Hotel Borobudur Jakarta (1/3/2014).


Kerja sama Indonesia dengan Palestina ini menurut Yugi adalah sejarah, karena mereka telah sekian lama dizalimi dan baru diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tanda tangan sendiri dilakukan oleh Chairman of Indonesia-Palestina business Council Zain Masyhur dan Chairman of Palestina Federation of Business Association, Muhammed Mahmoud Yoused Masrouji.


"MOU kadin Komite Timur Tengah dan dibuat lagi lebih spesifik Kadin Komite Palestina. Ini sejarah, mereka baru diakui PBB. Penduduk mereka cuma 5-6 juta tapi sejarahnya itu sela 5 dekade dizalimi," kata Yugi.


Yugi menjelaskan bahwa hasil perdagangan dari Palestina saat ini masih kecil yaitu US$ 2 juta. Kerjasama ini sendiri masih berbentuk kerja sama yang sifatnya umum untuk perdagangan antar kedua negara saja.


"Sekarang cuma US$ 2 juta trade-nya, kalau bisa lebih baik lagi. Ini hanya trade saja, perdagangan secara umum tapi mereka juga ada yang kerjasama dengan orang Indonesia. Kita memperluas lagi karena ada menteri ekonominya juga,"tambahnya.


Lebih lanjut, Yugi menjelaskan bahwa saat ini para pebisnis Palestina sudah melihat peluang untuk ekspor ke Indonesia. Namun di satu sisi banyak orang Palestina yang membawa produk Indonesia dibawa ke negaranya.


"Mereka melihat peluang ke sana (ekspor ke Indonesia) tapi mereka juga membawa makan-makanan dari Indonesia (impor) kayak indomie gtu,"imbuhnya.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!