Potensi Listrik Limbah RI 32.000 MW, Tapi Pemerintah Pilih Subsidi BBM

Jakarta -Sumber energi di Indonesia sebenarnya sangat banyak dan tak hanya melulu energi fosil seperti BBM. Contohnya saja dari limbah dan sampah, Indonesia mempunyai potensi untuk membuat listrik 32 ribu megawatt (MW).

Kasubdit Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi, Direktorat Bioenergi Kementerian ESDM, Edi Wibowo mengatakan, limbah bisa menjadi sumber energi biomassa. Limbah ini berasal dari sisa proses pengolahan dari perkebunan, pertanian, kehutanan, industri, sampah perkotaan dan limbah produk kelapa sawit.


"Potensi listrik dari energi biomassa sampai 32.000 MW," Edi pada acara diskusi biogas di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2014).


Edi menjelaskan, saat ini pengembangan dan pengoperasian energi biomassa masih kecil ketimbang potensi yang ada, yaitu di bawah 10 MW. Pembangkit listrik biomassa ini tersebar di Sumatera dan Kalimantan.


"Yang sudah eksis PTPN dari limbah sawit sebesar 5 MW, Belitung 1,2 MW, di Kaltim 2 MW. Itu yang ada," jelasnya.


Lambatnya perkembangan pembangkit listrik tenaga biomassa karena sumber energi terbarukan ini belum menjadi energi prioritas. Selain itu, energi ramah lingkungan juga belum memperoleh subsidi.


"Masyarakat terbiasa dininabobokan dengan energi fosil yang disubsidi. Energi terbarukan nggak disubsidi," sebutnya.


Melihat kondisi tersebut, pemerintah tidak tinggal diam. Guna merangsang pertumbuhan energi listrik biomassa, Kementerian ESDM telah menetapkan tarif dari energi listrik terbarukan, seperti energi biomasa sejak tahun 2012.


"Mendorong dengan Permen ESDM, terkait feed and tariff. Harga jual listrik yang dijual energi terbarukan sudah fix. Dalam menyusun aturan itu, kita libatkan stakeholder," terangnya.


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!