Punya Utang Rp 7,1 Triliun, Merpati Susah Hidup Lagi

Jakarta -Saat ini nasib PT Merpati Nusantara Airlines mengenaskan, terlilit utang hingga Rp 7 triliun dan ditambah menunggak pembayaran gaji karyawan. Sulit bagi Merpati untuk bangkit lagi.

Pengamat Penerbangan Alvin Lie menjelaskan, pemerintah tak boleh membiarkan kondisi Merpati seperti ini, dan harus memiliki rencana yang jelas. Pemerintah harus mengambil keputusan secara bijak apakah Merpati mau diterbangkan kembali atau ditutup saja.


"Pemerintah seharusnya memiliki rencana mau menutup Merpati atau terus menerbangkan. Kalau mau terus menerbangkan pemerintah harus punya rencana bisnis yang jelas," kata Alvin saat dihubungi detikFinance, Jumat (28/2/2014).


Namun rintangan Merpati untuk bangkit lagi sulit, karena saat ini sudah ada Indonesia sudah memiliki Garuda Indonesia yang sudah menyasar konsumen kelas eksekutif, dan maskapai berbiaya rendah Citilink.


"Saat ini untuk full service sudah ada dari Garuda, sedangkan untuk low cost sudah ada Citilink. Nah Merpati itu mau dijadikan apa? Kalau dijadikan pesawat umrah saya kira itu nggak masuk akal," imbuh Alvin.


Alvin berpendapat, sebaiknya maskapai ini ditutup saja, karena daripada membayar utang Rp 7 triliun, lebih baik membuka maskapai maskapai baru.


"Kalau menurut saya nggak masuk akal kalau dibuka lagi, dengan kondisi keuangan yang ada mending ditutup aja, duit Rp 7 triliun itu bisa dipakai untuk buat maskapai baru lagi, 2 tahun yang lalu kalau nggak salah Batavia Air diakuisisi oleh Air Asia nilainya kurang dari Rp 1 triliun," pungkasnya.


"Kalau menurut saya nggak masuk akal kalau dibuka lagi, dengan kondisi keuangan yang ada mending ditutup aja, duit Rp 7 triliun itu bisa dipakai untuk buat maskapai baru lagi, 2 tahun yang lalu kalau nggak salah Batavia Air diakuisisi oleh Air Asia nilainya kurang dari Rp 1 triliun," tambah Alvin.


Lebih lanjut, Alvin juga mempertanyakan apakah setelah dihidupkan kembali Merpati masih bisa berjalan normal? Itu masih diragukan.


"Dengan undang-undang penerbangan yang ada setiap maskapai harus bisa menerbangkan 10 pesawat, pertanyaannya apakah saat ini merpati siap dan mampu melakukan itu. Angka Rp 7 triliun jika dibayarkan hanya impas artinya masih belum ada uang buat operasional," imbuhnya.


(dnl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!