Sebanyak 53% dari 200 institusi yang terlibat survei ini mengatakan, yuan bakal mengalahkan dolar AS sebagai mata uang yang paling dicari sebagai cadangan devisa sebuah negara.
"Sejalan dengan bertumbuhnya pengaruh ekonomi China di dunia, mata uang yuan makin penting dan dicari. Selama berpuluh-puluh tahun ini, dolar memang mendominasi dunia sebagai mata uang yang paling dicari sebagai cadangan devisa. Namun banyak yang memprediksi, yuan segera menggeser dominasi ini," jelas laporan Economist Intelligence Unit dilansir dari CNBC, Kamis (27/2/2014).
Dolar AS memang dikenal dengan 'greenback' karena warna hijaunya, sementar pecahan 100 yuan atau yang tertinggi, memiliki warna merah.
Anggota dewan eksekutif Bank Sentral Eropa Yves Mersch mengatakan, yuan makin penting untuk perdagangan internasional dan investasi di luar negeri.
Namun ada juga yang membantah prediksi ini, dan berpikir yuan tidak akan pernah bisa selikuid dolar AS. Tapi di 2013 lalu, yuan telah menjadi mata uang kedua terbesar di dunia yang digunakan untuk perdagangan global.
(dnl/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
