Pemerintah Minta Pengusaha Tambang Olah Batu Bara Jadi Minyak

Jakarta -Harga batu bara saat ini masih terpuruk berkisar US$ 70-US$ 80 per ton sehingga membuat pengusaha batu bara merugi.

Pemerintah menyarankan agar batu bara dioleh menjadi minyak agar nilainya lebih tinggi. Saat ini sudah ada teknologi mengubah batu bara menjadi produk cair atau coal to liquid (CTL).


"Kita ingin dorong batu bara low rank coal atau batu bara kalori rendah dijadikan liquid atau minyak atau bisa juga dijadikan gas," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM R Sukhyar ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (27/2/2014).


Sukhyar mengungkapkan, dengan batu bara kalori rendah diubah menjadi liquid atau gas, pengusaha akan lebih untung karena nilainya akan lebih tinggi.


"Daripada dijual seperti saat ini murah sekali, mending diolah jadi ada nilai tambah," ucapnya.


Agar program ini berjalan dan pengusaha batu bara terdorong untuk investasi mengubah batu bara yang awalnya komoditas menjadi bahan baku, pemerintah akan menerapkan kebijakan harga batu bara.


"Kalau tidak dibatasi harganya bisa rugi juga, misalnya tiba-tiba harga batu baranya meningkat tajam, tentu tidak ekonomis kalau dijadikan liquid, ini yang sekarang sedang kita bahas, mungkin nanti untungnya bagi pengusaha ditetapkan cost plus margin sekian persen," ujarnya.


Apalagi saat ini pemerintah berusaha membatasi dan menekan produksi batu bara, agar jangan sampai terlalu banyak diproduksi tanpa melihat kebutuhannya di masa depan.


"Saat ini kan kita juga sedang tekan produksi batu bara. Produksi batu bara pada 2013 mencapai 421 juta ton saat ini kami harus turunkan targetnya hanya 397 juta ton," tutupnya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!