Bos BRI: Kami Pede Sekali Bersaing dengan Bank Singapura dan Malaysia

Jakarta -Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sofyan Basir sangat percaya diri (pede) BRI bisa merajai perbankan di Indonesia. Sofyan memastikan BRI mampu bersaing dengan bank-bank asing seperti Singapura dan Malaysia.

"Kita membuka pasar baru, kalau ada bisnis pasti bank datang sekarang kami datang menciptakan bisnis. Faktanya bukan lagi berhadapan, toh kami tumbuh luar biasa. Jadi kami percaya diri sekali berhadapan dengan bank asing seperti Singapura dan Malaysia," kata Sofyan saat ditemui di Gedung BRI, Jakarta, Rabu (23/4/2014).


Sofyan menceritakan perkembangan bisnis BRI dalam beberapa tahun terakhir dengan pertumbuhan organik yaitu dengan memperluas dan menjangkau pasar yang belum tersentuh bank lain tanpa aksi akuisisi atau merger.


"Menurut hemat kami persoalan akuisisi jadi isu. Tapi kami mencoba untuk bicara kualitas. Faktanya dalam perjalanan BRI 10 tahun tumbuh secara organik dan hampir melewati semua bank, faktanya organik tapi pangsa pasar kami tumbuh pesat," ujarnya.


Ia menjelaskan, pihaknya akan tetap fokus untuk mengembangkan bisnisnya secara organik dengan memperluas daerah jangkauan yang banyak belum tersentuh bank-bank lain.


"Fokus kami mengembangkan pertumbuhan organik dalam arti kata memperluas dan menjangkau pasar yang belum tersentuh. Kami tetap concern ke pertumbuhan organik, jangan sampai kita mengembangkan bisnis anorganik tapi lalai untuk memperbesar fokus bank kita," jelas dia.


Melalui pertumbuhan bisnis organik saja, Sofyan menyebutkan, pihaknya bisa menjadi salah satu bank besar di Indonesia dengan perolehan laba terbesar, pertumbuhan SDM yang tinggi, kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, dan pertumbuhan aset yang signifikan.


"Kita SDM tumbuh 70.000 dalam 7 tahun, kami tumbuh 10.000 setahun, ada 5.800 kantor, laba dulu hanya Rp 2-3 triliun sekarang menjadi Rp 21 triliun. Faktanya pertumbuhan aset 7-8 tahun bisa 500%-600%, bank lainnya hanya 200%-300%. Coba mereka bisa tumbuh 500%-600%, kita bisa jadi raja di negeri sendiri. Maka kita harus cerdas melihat berbagai macam potensi bisnis yang ada," imbuh Sofyan.


(drk/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!