Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama Ahmad Kalla saat dialog soal Kebangkitan Industri Barang Modal Dalam Negeri di Gedung Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (3/4/2014).
"Untuk industri barang modal (industri berbasis teknologi) belajar ke Tiongkok jangan ke Amerika atau Eropa. Praktik teknologi cukup mudah ditemukan di Tiongkok," katanya.
Ia memberikan contoh keberhasilan Bukaka membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso di Sulawesi Tengah. Namun siapa sangka ide pembangunan PLTA Poso didapat dari sebuah buku yang ia di sebuah toko buku di Tiongkok.
"Saya bangun PLTA Poso 203 megawatt dengan membaca buku yang saya beli di Tiongkok. Biasanya di dalam buku itu ada gambar shop drawing yang dijual di toko buku di Tiongkok, modelnya seperti itu," imbuhnya.
Menurutnya cara seperti ini jauh lebih murah dan efisien untuk dilakukan karena tidak perlu biaya untuk pra studi kelayakan. Bahkan dengan informasi yang lengkap di dalam buku itu, saat membuat langsung PLTA Poso, Bukaka tidak menyewa teknisi asing dan hanya menggunakan teknisi yang ada di dalam negeri.
"Jadi tidak perlu lagi ada Research and Development. Jadi menurut saya, mari bekerja yang simpel dulu saja. Membangun PLTA Poso ini semua teknisi yang kita pakai dari dalam negeri dari 0 dan hanya nyontek dari buku itu saja. Jadi nyontek kiri dan kanan saja. Kami bangun juga PLTU di Gresik tidak pakai kontraktor asing. Maksud saya hal yang simpel ini ya dibikin simpel," jelasnya.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
