Pakai Biodiesel Bikin Mesin Mobil Makin Halus

Jakarta -Program campuran bahan bakar nabati (BBN) sebanyak 10% untuk solar sempat mendapatkan tentangan dari para produsen mobil, khususnya produsen mobil Jepang. Benarkah penggunaan biodiesel 10% merusak mesin kendaraan?

Direktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, di Jepang tidak ada BBN sehingga produsen tidak membuat mesin mobil yang toleran terhadap bahan bakar tersebut. Ini yang menyebabkan produsen mobil Jepang sempat tidak setuju dengan program biodiesel 10% ini.


"Namun berdasarkan berbagai penelitian, justru biodiesel bahkan sebanyak 10% tidak masalah bagi mesin kendaraan," ucap Rida kepada detikFinance, seperti dikutip Senin (21/4/2014).


Rida mengakui, ketika mesin mobil menggunakan biodiesel, harus lebih cepat mengganti klep dan saringan mesin.


"Tapi itu untuk pertama saja, karena biodiesel akan melepas kerak yang menempel pada komponen mesin sehingga kotoran lebih banyak dan membuat penggantian klep dan saringan lebih cepat," ujarnya.


Selanjutnya, tambah Rida, mesin justru menjadi lebih halus. "Suara mesin akan lebih halus karena komponen mesin dilumasi oleh BBN. Jadi, biodiesel ini justru membersihkan mesin mobil," tegasnya.


Seperti diketahui, pemerintah mewajibkan penggunaan biodiesel sebanyak 10%. Penggunaan BBN akan terus meningkat, di mana pada 2020 ditargetkan biodisel mencapai 25%.


(rrd/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!