Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta Bappenas, Bastari Pandji Indra mengatakan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, setidaknya dua bandara skala besar ini harus bisa terealisasi.
"Untuk aviasi, jika kita ingin punya full skenario, dalam 5 tahun semua tersedia. Sekitar US$ 15 miliar yang dibutuhkan. Dalam sektor aviasi," kata Bastari di acara Diskusi bertajuk "What We Need to Do to Support the Rapid Growth in Air Travel" di Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (3/4/2014).
"Tapi jika kita bisa mempertimbangkan 95% dari skenario, jadi kita butuh US$ 13 miliar," imbuhnya.
Besaran tersebut sudah dihitung pemerintah dengan pertimbangan Indonesia membutuhkan sejumlah bandara internasional baru. Skema pembiayaannya bermacam-macam.
"Kita perhitungkan nanti 20% investasi bisa dapat dari swasta. Kita juga akan mendorong BUMN kita, lalu dari pemerintah tentu saja. Jadi skemanya itu," katanya.
Bastari tidak merinci berapa bandara yang akan dibangun dengan menggunakan dana ratusan triliun tersebut. Menurutnya, rencana tersebut detilnya ada di Kementerian Perhubungan.
"Yang saya tahu ada 2 bandara internasional besar yang akan dibangun di barat dan di Timur. Kalau di barat itu di Karawang, dan satu lagi di Timur saya lupa. Itu harus selesai dalam 5 tahun (2015-2020)," tutupnya.
(zul/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
