Ini Plus Minus Proyek Tol Atas Laut di Pantura

Jakarta -Rencana proyek tol atas laut Pantai Utara Jawa (Pantura) dari Cirebon-Surabaya (Cirebon-Semarang dan Semarang-Surabaya) menuai pro dan kontra. Selain itu, proyek tol ini juga memiliki sisi positif dan negatif.

Ketua Umum Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rochman menjelaskan ada sisi kelebihan dari proyek ini dibandingkan dengan proyek tol di darat.


Ia mengatakan jika pembangunan konstruksi di atas laut maka proses pembebasan lahan menjadi lebih mudah. Selama ini, pengembangan ruas tol di darat mengalami kendala terbesar yaitu pembebasan lahan.


"Dia nggak ada masalah dalam pembebasan lahan," katanya kepada detikFinance Kamis (3/4/2014).


Ruas tol Semarang-Surabaya nantinya pada beberapa titik akan dibangun di atas laut seperti pesisir Tuban, Lamongan hingga Gresik. Untuk fase II yakni Cirebon-Semarang rencananya dibangun di atas laut juga.


Dampak lainnya, meski tidak ada persoalan di dalam pembebasan lahan, pengembangan tol di atas laut memiliki dampak lingkungan lebih tinggi daripada tol yang dibangun di darat. Ia mengatakan ke depannya akan timbul persoalan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).


"Lebih berdampak daripada darat," katanya.Next


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!