Tak Ingin Bunga KPR Tinggi, Kadin Dukung Mandiri Akuisisi BTN

Jakarta -Dunia usaha yang diwakili Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendukung rencana pemerintah yang akan menjadikan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menjadi anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Langkah ini diharapkan dapat menekan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Ketua Kadin Bidang Perbankan Rosan P. Roslani mengatakan, BTN memiliki posisi yang strategis untuk memenuhi kebutuhan perumahan. Namun kondisi BTN saat ini tidak mampu untuk membiayai kebutuhan rumah yang semakin besar. Bahkan akibat modal dan pendanaan yang terbatas, ruang pembiayaan KPR kian mengecil.


Saat ini modal BTN hanya sekitar Rp 11,5 triliun dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) lebih dari 104%. Sementara lebih dari 55% Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan dana mahal, sehingga tingkat suku bunga KPR menjadi tinggi.


"Akan sangat bagus jika modal BTN diperkuat dan mereka dapat memperoleh sumber pendanaan yang besar, sehingga dapat mendukung pemerintah menyediakan rumah bagi masyarakat. Akuisisi BTN oleh Bank Mandiri dapat menjadi solusi dari berbagai persoalan yang dihadapi BTN dan pembiayaan perumahaan kita. Karyawan BTN juga tidak perlu khawatir karena akuisisi ini tidak akan mengubah struktur," jelas Rosan dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance di Jakarta, Rabu (23/4).


Kebutuhan perumahan yang tidak bisa terpenuhi (backlog), lanjut Rosan, angkanya pun terus meningkat. Dengan asumsi kebutuhan rumah pertahun sebanyak 800 ribu unit dan hanya 400 ribu unit yang mampu dibiayai, maka dalam 20 tahun ke depan akan terjadi backlog perumahan hingga mencapai 21,6 juta rumah.


Melalui penguatan modal dan pendanaan BTN, kebutuhan rumah yang terus meningkat akibat melonjaknya kelompok usia muda dan kelas menengah, dapat teratasi.


Selain diharapkan bisa meminimalisasi masalah di bidang perumahan, Rosan juga menilai akusisi BTN oleh Bank Mandiri dapat menghasilkan bank yang kuat. Konsolidasi perbankan sangat dibutuhkan untuk memperkuat daya saing bank nasional menghadapi persaingan dengan bank asing, baik di pasar domestik maupun international. Penguatan bank BUMN melalui konsolidasi bank-bank BUMN juga sangat dibutuhkan untuk menjadi lokomotif penggerak ekonomi nasional.Next


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!