Kurang Banyak Perusahaan Properti Melantai di Bursa Saham

Jakarta -Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan jika kapitalisasi sektor properti di pasar modal masih rendah. Per 16 Juni 2014, hanya menyumbang 6% dari total kapitalisasi saham di pasar modal.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, meskipun secara kapitalisasi saham masih terbilang minim di pasar modal, namun pertumbuhan properti secara industri tumbuh signifikan.


"BUMN paling besar, properti masih kecil. Sektor pertanian dan tambang turun signifikan. Pertumbuhan properti justru tumbuh signifikan. Tapi kapitalisasi pasar hanya 6% per 13 Juni 2014," kata Ito saat acara Seminar Nasional Daya Saing Sektor Properti Melalui Pasar Modal, di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (25/6/2014).


Ito menjelaskan, sektor properti saat ini memang tengah menghadapi berbagai tantangan seperti kondisi politik yang belum pasti.


"Kondisi ekonomi masih kurang baik. Situasi politik secara tidak langsung memberi sentimen. Sektor properti memang banyak menghadapi tantangan salah satunya situasi politik berpengaruh juga, untuk membeli atau tidak membeli rumah, awal Juli juga ada piala dunia sehingga banyak tertunda investasinya, mungkin mereka pilih dananya untuk taruhan dulu," katanya.


Meski begitu, Ito menyebutkan, kinerja sektor properti dinilai masih cukup aman dengan penyampaian laporan kinerja yang baik.


"Beberapa emiten di sektor properti meraih laba seperti Sentul City, Bumi Serpong Damai, dan lain-lain. Perusahaan properti dari segala jenis menunjukan kenaikan laba bersih yang signifikan. Sektor properti masih akan tinggi karena usia produktif masih tinggi dan masih butuh rumah di masa depan," pungkasnya.


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!