Mantan Ketua KPPU Sebut Presiden Baru Harus Berani Berantas Kartel

Jakarta -Pasar Indonesia dinilai masih belum sempurna, karena terjadi praktik kartel misalnya untuk sejumlah komoditas pangan. Oleh karena itu, diharapkan presiden-wakil presiden berikutnya memiliki komitmen politik untuk berani memberantas praktik kartel.

Demikian ditegaskan oleh mantan ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Sutrisno Iwantono. "Dalam ekonomi kita, banyak terjadi pasar yang terkonsentrasi. Kalau di pangan, contohnya adalah daging, bawang putih, atau kedelai," katanya kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (1/7/2014).


Pemain di sejumlah komoditas pangan tersebut, lanjut Iwantono, tidak banyak sehingga pasarnya menjadi oligopolistik. "Belum lagi, pasar seperti ini rentan penyalahgunaan oleh pihak yang dominan," ujarnya.


Padahal, tambah Iwantono, Indonesia harus menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kunci menghadapi persaingan bebas itu adalah daya saing.


"Namun, daya saing akan sulit terwujud jika pelaku usaha di Indonesia terbiasa dengan praktik bisnis yang tidak sehat. Kita harus menciptakan pasar yang sehat, sehingga bisa masuk ke negara-negara ASEAN dan mempertahankan diri dari serbuan produk-produk impor," paparnya.


Langkah untuk memberantas praktik kartel, menurut Iwantono, adalah memperbaiki perizinan. "Pelakunya harus dibuka seluas-luasnya untuk yang mampu, jangan dijatah," tegasnya.


Dengan pelaku yang semakin banyak, demikian Iwantono, maka akan tercipta persaingan dan sulit untuk tercipta suatu kartel perdagangan. "Jangan lagi ada pasar yang oligopolistik. Harus ada reformasi di bidang perizinan," tuturnya.Next


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!