Produsen Rokok Wajib Cantumkan Gambar Seram, Wismilak: Tidak Ada Masalah

Jakarta -Pemerintah mulai hari ini memberlakukan aturan pencantuman peringatan kesehatan bergambar dan informasi kesehatan pada kemasan produk tembakau. Kewajiban untuk mencantumkan Pictorial Health Warning (PHW) tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 109/2012 tentang Pengendalian Tembakau yang merupakan turunan dari Undang-undang No 36/2009 tentang Kesehatan.

Manajemen PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) mengaku telah mengantisipasi dampak dari kewajiban mencantumkan peringatan bergambar pada kemasan rokok. Corporate Secretary Wismilak Surjanto Yasaputera menerangkan, aturan tersebut sebenarnya sama saja dengan aturan tentang peringatan bahaya rokok sebelumnya, hanya diterapkan dalam bentuk gambar.


"Peringatan itu sebenarnya pesannya sama dengan peringatan bahaya merokok yang selama ini sudah ada di tiap kemasan," kata Surjanto dalam keterangan yang diterima detikFinance, Selasa (24/6/2014).


Surjanto mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menjalankan regulasi tersebut dan dia menyakini pemerintah telah mempertimbangkan berbagai faktor. Oleh karena itu, Surjanto diharapkan aturan ini tidak sampai berpengaruh pada hilangnya sumber pendapatan 7% penduduk Indonesia yang bergantung pada industri ini.


"Kalau industri dimatikan, 7% penduduk akan kehilangan pendapatan. Namun rencana pemerintah pasti pertimbangkan dengan soal penerimaan negara," sebut Surjanto.


Surjanto menyatakan pihaknya tunduk pada aturan pemerintah untuk mencantumkan gambar peringatan di kemasan rokok. "Kita tidak ada masalah, karena pada dasarnya kami sadar kalau industri yang kami jalani adalah industri di bawah pengawasan," tegas dia.


Wismilak sendiri, lanjut Surjanto, bisnis intinya adalah memproduksi rokok kretek dengan persentase 94%. Sisanya adalah rokok putih, yang saat ini memiliki pangsa pasar mencapai 25%.


Kapasitas produksi rokok Wismilak saat ini mencapai 4,6 miliar batang per tahun. "Ini tumbuh 20% dari tahun lalu. Total kapasitas ini cukup untuk target bisnis kita dalam 2 -3 tahun ke depan," papar dia.


Dikatakan Surjanto, saat ini perusahaan juga tengah fokus untuk melebarkan sayapnya di pasar Asia. Setelah berhasil memasuki pasar Makau dan Taiwan di tahun lalu, Wismilak menjajaki pasar ekspor produk filter ke Thailand pada tahun ini.


"Kebutuhan filter masih sangat besar, sementara produsennya tidak banyak. Untuk produsen rokok yang besar seperti Djarum atau Gudang Garam sudah punya produk filter sendiri. Kita layani yang tidak memiliki produk filter sendiri," katanya.


(hds/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!