Menurut Sandiaga Uno, salah satu tim sukses Prabowo, langkah mengurangi subsidi BBM memang sangat dibutuhkan. "Anggaran subsidi saat ini sangat besar dan membebani negara. Sementara kita tahu BBM subsidi itu banyak yang tidak tepat sasaran," katanya saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Cara yang akan ditempuh Prabowo, lanjut Sandiaga, adalah menaikkan harga BBM bersubsidi secara bertahap. "Satu-satunya cara kurangi anggaran subsidi BBM itu hanya dengan menaikkan harga. Kalau Pak Prabowo jadi presiden, kenaikannya akan bertahap," ungkapnya.
Sandiaga menambahkan, kebijakan subsidi kepada barang memang sangat berpotensi tidak tepat sasaran. Subsidi ini bisa dinikmati siapa saja, termasuk mereka yang mampu. Oleh karena itu, menurut Sandiaga, Prabowo punya program untuk mengalihkan subsidi kepada mereka yang memang membutuhkan.
"Jadi nanti jika harga BBM naik, tentu dari pemerintah akan memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada rakyat miskin, seperti yang dilakukan pemerintah saat ini. Tentu akan lebih diperbaiki penyaluran BLT itu, agar benar-benar sampai ke rakyat miskin," kata Sandiaga.
Soal besaran BLT yang akan diberikan, Sandiaga belum bisa bicara banyak. "Besarannya nanti pasti akan dirapatkan lagi jika Pak Prabowo jadi presiden," ujarnya.
Seperti diketahui, anggaran subsidi BBM tahun ini sudah mencapai Rp Rp 246,5 triliun, naik Rp 35,8 triliun dari perkiraan sebelumnya. Subsidi lain yang jumlahnya juga cukup besar adalah listrik, yang mencapai Rp 103,8 triliun.Next
(rrd/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
