Demikian dikemukakan Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Stefanus Ridwan saat ditemui detikFinance di acara Talkshow Real Estat Indonesia di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (28/8/2014).
"Naik aja mestinya harganya. Jangan tunggu sampai ganti presiden," tegas Ridwan.
Kenaikan harga BBM, lanjut Ridwan, mendesak untuk segera dilakukan. Berbagai upaya pembatasan dan pengendalian konsumsi BBM yang ditempuh selama ini dinilainya tidak efektif.
"Kalau begini, banyak yang isi pakai jeriken kan. Lalu di TV banyak yang jual eceran, ini jadi kacau," tuturnya.
Ridwan juga mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi harus dilakukan pada periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ini supaya pemerintahan mendatang tidak terbebani.
"Sekarang saja supaya penyakit ini bisa hilang duluan. Pemerintah baru bisa kurang beban," ucapnya.
(zul/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
