Potensi Kelautan RI Dahsyat, Sayang Sepi Peminat

Jakarta -Tingginya peluang bisnis di sektor perikanan dan kelautan ternyata tidak sebanding dengan minat masyarakat yang mau terjun di bisnis ini. Faktor keamanan finansial masih menjadi kendala berkembangnya bisnis di sektor ini.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, dari 60.000 anggota Kadin, tidak sampai 5%-nya yang bergelut di sektor industri ini.


"Anggota kita secara nasional ada 60.000. Yang bergerak di sektor kelautan dan perikanan dan industri turunannya, tidak sampai 5%. Sedikit sekali," kata Yugi saat ditemui di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Rabu (13/8/2014).


Yugi mengatakan, faktor keamanan finansial masih menjadi kendala utama mengapa perbankan sangat berhati-hati untuk menggelontorkan kreditnya di sektor ini. Alhasil, permodalan nelayan menjadi terhambat dan usahanya sendiri menjadi sulit berkembang.


"Ada masalah kredit macet, ada masalah pengajuan kredit tapi ternyata pemilik kapal di luar negeri dan sebagainya. Jadi orang perbankan takut kasih kredit. Karena perbankan nggak percaya, pelaku usaha juga takut untuk masuk. Kalau ada pilihan lain, lebih baik diambil pilihan lain itu," kata Yugi.


Untuk itu, lanjut Yugi, perlu adanya peran berbagai pihak untuk menciptakan iklim usaha yang potensial atau dapat memberikan kepercayaan dan kepastian keamanan sehingga pemberi modal seperti perbankan percaya untuk menyalurkan kreditnya di sektor ini.


Bersamaan dengan hal tersebut, dirinya juga mendorong kepada pemangku kebijakan untuk mulai memberikan kepercayaan kepada pelaku industri ini agar dapat berkembang.


"Saya bicara ke OJK agar industri ikan bisa diberi kepercayaan untuk menerima kredit dari perbankan 1 orang Rp 200 juta dan keringanan bunga kredit. Tapi kita juga mendorong nelayannya supaya menjaga kepercayaan itu. Jadi kita sama-sama," ungkap Yugi.


Dengan adanya perkembangan di sektor ini, diharapkan dapat memaksimalkan potensi laut dan perikanan yang ada di tanah air. "Bayangkan, orang usaha budidaya udang saja bisa balik modal dalam 1 tahun. Jadi memang industri ini sangat prospektif. Sayang kalau tidak dikembangkan," tandasnya.


Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutadrjo menyebut potensi kelautan RI mencapai US$ 171 miliar setara Rp 1710 triliun per tahun.


(zul/zul)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!