Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mencatat setidaknya ada superblok-superblok baru yang menawarkan berbagai properti yang menyatu dalam satu kawasan seperti apartemen, perkantoran, mal, hotel, pusat bisnis, dan lainnya. Terbatasnya lahan dan harga yang tinggi di CBD, menjadi pemicu hadirnya CBD pinggiran Jakarta.
Kawasan Jakarta Barat: Sudah hadir superblok St Moritz yang digarap oleh Grup Lippo berdiri di kawasan Puri Indah, Kembangan Jakarta Barat. Selain itu, yang terbaru tahun ini Grup Ciputra meluncurkan Ciputra International berdiri di lahan seluas 7,5 hektar, di pinggir Tol JORR W2, Jakarta Barat.
Kawasan Jakarta Timur: Selain Kawasan Sentra Primer Timur yang dikembangkan oleh Perumnas dan Grup Bakrie seluas 40 hektar, kini juga hadir superblok baru seluas 21 hektar di dekat Taman Mini Indonesia (TMII), Bambu Apus, Jakarta Timur bernama Eureka Township oleh PT Eureka Prima.
Kawasan Jakarta Pusat: Kini juga hadir superblok yang digarap oleh Lippo Karawaci bernama Holland Village di lahan 7 hektar.
Kawasan Jakarta Selatan: Selain Kawasan Jalan Simatupang juga ada Kawasan Pondok Indah
Kawasan Utara Jakarta: Kini sudah hadir CBD Pluit dan Green Bay Pluit
"Keberadaan superblok-superblok baru ini, bagi pengembang untuk optimalisasi lahan, karena lahan di Jakarta sudah sangat terbatas," kata Ali kepada detikFinance, Senin (22/9/2014)
Ali menambahkan pembangunan CBD baru di pinggir Jakarta memang agak telat dibandingkan di wilayah luar Jakarta seperti Serpong, Tangerang Selatan. Ia mencontohkan, kawasan sentra primer barat di Jakarta Barat sudah disalip oleh CBD di BSD, Serpong. Keberadaan CBD di Sentra Primer Barat Puri, Kembangan muncul belakangan setelah CBD di Serpong.
"Keberadaan Tol JORR W2 di barat Jakarta mendongkrak kawasan sentra primer barat," katanya.
(hen/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
