Perusahaan sawit itu sudah menjelaskan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) bahwa jika bunga tersebut tidak dibayar, maka bisa menimbulkan event of default atas Secured Equity-linked Redeembale Notes senilai US$ 100 juta tersebut.
"Namun perusahaan sampai saat ini belum menerima notice event of default dari trustee yang ditujukan kepada perseroan," kata Direktur Bakrie Sumatera Balakrishnan Chandrasekaran dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/9/2014).
Ia mengatakan, perseroan sudah berbicara dengan para pemegang obligasi ini dan akan kembali melakukan negosiasi pada triwulan IV tahun ini.
"Saat ini terlalu dini untuk menyampaikan hal-hal yang dapat membatalkan negosasi yang dilakukan, karena sebagian besar lenders telah menyatakan komitmennya untuk mendukung proposal yang akan dilakukan perseroan," ujarnya.
Saat ini saham UNSP masih dihentikan sementara alias suspensi oleh BEI. Otoritas Bursa menanti penjelasan dari UNSP terkait ancama gagal bayar tersebut.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
