AP II 'Guyur' Ratusan Miliar Tapi Bandara Halim Mau Direbut Lion Group

Jakarta -BUMN operator bandara, PT Angkasa Pura (AP II) saat ini menjadi pengelola Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Sejak Bandara Halim melayani penerbangan berjadwal 10 Januari 2014 lalu, AP II telah investasi ratusan miliar rupiah untuk peningkatan dan kapasitas layanan Bandara Halim.

"Kita investasi banyak, ada ratusan miliar rupiah," kata General Manager Bandara Halim Perdanakusuma PT AP II Iwan Krishadianto kepada detikFinance Rabu (15/10/2014).


Tahun ini saja, AP II melakukan pengaspalan ulang runway Bandara Halim sekitar Rp 56 miliar, pergantian lampu di area apron dan taxiway sekitar Rp 10 miliar, pergantian powers supply sekitar Rp 20 miliar. Investasi ini di luar pengembangan atau renovasi terminal untuk melayani penerbangan domestik berjadwal.


Iwan membenarkan rencana Lion Group masuk sebagai operator sudah sejak lama. Namun Iwan enggan berkomentar lebih jauh terkait rencana pengembangan Bandara Halim oleh induk usaha Lion Air tersebut.


"Kalau koordinasi dan kebijakan ada di kantor pusat," jelasnya.


Sehari sebelumnya, pihak Lion Group berencana melakukan pengembangan area terminal, kelengkapan bandara, runway hingga pembangunan monorel khusus bandara. Untuk rencana pengembangan tersebut, Lion Air menyiapkan dana Rp 5 triliun.


Pihak Lion Group mengklaim rencana bisnis tersebut diambil karena merujuk pada kerjasama antara Lion Group dengan Induk Koperasi Angkatan udara (Inkopau) yang terjadi pada 2004.


Kemudian perjanjiannya baru berlaku efektif sejak 2006 dengan masa konsesi 25 tahun. Lion Air telah mengantongi izin legal. Meski demikian, pihak Lion Air enggan menunjukkan dokumen perjanjian yang dibuat tahun 2006 tersebut.


"Mohon maaf itu tidak bisa untuk dipublikasikan," kata Direktur Umum Lion Group Edward Sirait.


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!