Cadangan Timah RI Tersisa 7 Tahun, BUMN Ini Menambang ke Myanmar

Jakarta -Indonesia saat ini masih menjadi eksportir terbesar timah di dunia, namun cadangan timah nasional hanya tersisa 7 tahun lagi dengan rata-rata produksi 100.000 ton per tahun. Kondisi ini membuat PT Timah Tbk, sebagai BUMN timah sedang menyiapkan ekspansi ke Myanmar untuk mencari sumber timah baru.

"Cadangan timah nasional kan hanya tersisa sekitar 700.000 metrik ton (MT) saja, atau dengan produksi nasional sebanyak 100.000 MT per tahun, cadangan timah akan habis 7 tahun lagi," kata Presiden Komisaris PT Timah Tbk Insmerda Lebang ketika mengunjungi redaksi detikFinance, Kamis (17/10/2014).


Lebang mengungkapkan, melihat sisa cadangan timah nasional hanya tersisa 7 tahun lagi, pihaknya harus agresif ke luar negeri. Salah satu negara potensial yang masih menyimpan cadangan timah adalah Myanmar.


"Kita sudah ada konsesi (wilayah kerja) di Myanmar seluas 60.000 hektar, untuk tahap awal akan kita eksplorasi sebanyak 1.000 hektar dulu, awal tahun depan ini kita mulai," ungkap Lebang.


Ia menambahkan, PT Timah menggelontorkan dana investasi sebanyak Rp 60 miliar untuk eksplorasi tersebut. "Investasinya awalnya Rp 60 miliar," ujarnya.


Lebang mengakui, investasi di Myanmar memang tidak mudah, karena di negara tersebut terdapat 3 kelompok gerilyawan (penentang pemerintah).


"Ketiga gerilyawan tersebut mewajibkan mereka ikut dalam konsesi, itu yang buat repot kita," tutupnya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!