"Prediksi saya akhir tahun ini dolar As masih di angka Rp.12.000-an," kata Pengamat Pasar Uang Farial Anwar ketika dihubungi detikFinance, Sabtu, (18/10/2014).
Prediksi ini disebabkan impor Indonesia yang masih terlalu tinggi, tak sebanding dengan ekspornya. Pembayaran utang berbentuk valuta asing juga salah satu sebabnya.
Selain itu, transaksi dalam negeri juga masih banyak yang memakai dolar AS. Orang Indonesia juga cenderung masih mau pegang dolar AS sehingga minim beredar di pasar.
"Pertanyaannya adalah siapa yang akan menjual dolar?" ujarnya
Ia menambahkan, faktor global dipicu oleh rencana bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikan suhu bunga juga memberi sentimen negatif.
"Ini yang menjadi nilai tukar dolar melambung," pungkasnya.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
