RI Punya Logam yang lebih Mahal dari Emas

Jakarta -Selama ini, limbah pengolahan timah di Bangka hanya dibuang begitu saja. Padahal limbah ini bisa diolah menjadi logam tanah jarang atau rare earth. Logam ini lebih mahal dari emas.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, Selasa pekan ini, dirinya mengunjungi Dusun Tanjung Ular Mentok Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung untuk meninjau pembangunan pabrik tanah jarang yang dikembangkan PT Timah Tbk.


"Karena waktu awal jadi menteri itu kita putuskan, kita harus membangun pabrik rare earth. Itu timah itu kan di smelter kan, kemudian itu isinya tidak hanya timah ternyata. Isinya ada istilahnya disebut rare earth (tanah jarang). Itu menjualnya itu bukan kg atau ton, menjualnya itu gram. Jadi itu lebih mahal dari emas," jelas Dahlan.


Ini disampaikan Dahlan saat ditemui di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat (17/10/2014).


Dahlan menyatakan, dirinya ingin logam tanah jarang yang selama ini dibuang sebagai limbah timah, ditampung dan diolah menjadi logam tanah jarang tersebut.


"April sudah jadi. Sehingga nanti April, Indonesia sudah bisa memproduksi rare earth, ini sangat bersejarah untuk Indonesia," kata Dahlan.


Rare earth sangat diincar oleh industri negara-negara maju. Logam tanah jarang biasa dipakai sebagai komponen penting pada industri elektronik hingga otomotif dunia.


(dnl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!