Bila Jokowi Mau Naikkan Harga BBM, Ini Saran Chatib Basri

Jakarta -Pemerintahan baru pimpinan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada November 2014. Rencananya, harga BBM akan naik Rp 3.000/liter.

Menteri Keuangan Chatib Basri menuturkan penghematan yang didapat nantinya adalah sebesar Rp 21 triliun pada 2014 dan Rp 138 triliun tahun selanjutnya. Ia menyarankan agar tidak sepenuhnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur.


"Bila naikkan harga BBM dan alokasikan kepada infrastruktur, itu tidak bisa terlalu besar," ungkap Chatib di kantornya, Jakarta, Jumat (17/10/2014).


Pembangunan infrastruktur, lanjut Chatib, butuh biaya yang besar. Hasil penghematan subsidi BBM tahun ini dan tahun depan mungkin tidak cukup, sehingga jika pemerintahan Jokowi memaksakan diri maka defisit anggaran bisa membengkak.


Chatib sangat tidak merekomendasikan kenaikan defisit. Pasalnya, pembiayaan defisit tahun depan tidak mudah dengan isu kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS). Investor akan condong berinvestasi di Negeri Paman Sam, sehingga negara berkembang seperti Indonesia akan kesulitan kala menerbitkan surat utang untuk membiayai defisit.


"Kalau seperti ini, nantinya akan mengundang financing yang besar. Jadi lebih baik defisitnya yang kemudian diperkecil," kata Chatib.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!