Ketua Perhimpunan Bank- bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono memandang hal ini merupakan akibat dari respons positif pasar terhadap kondisi Indonesia.
"Penguatan rupiah itu cerminan pasar. Ini terutama karena faktor eksternalnya ada sambutan positif terhadap perkembangan di Indonesia," kata Sigit usai menghadiri Paparan KEN di Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Kondisi yang dimaksud, lanjut dia, adalah kondisi politik tanah air yang dinilai mulai cair pasca pertemuan dua tokoh besar Joko Widodo dan Prabowo Subianto hari ini.
"Terkait pertemuan Jokowi dan Prabowo hari ini, ada pandangan bahwa kondisi politik Indonesia mulai cair. Tadinyakan lumayan tegang. Jadi ini lumayan baik. Rupiah menguat kan," pungkasnya.
Setelah beberapa hari terjebak di level Rp 12.200 per dolar Amerika Serikat (AS), hari ini nilai tukar rupiah mampu menguat. Akhirnya rupiah mampu menyentuh level Rp 12.100 per dolar AS.
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
