Hari Terakhir Jadi Menteri BUMN, Dahlan Ingin PTPN VII Segera Go Public

Jakarta -Dahlan Iskan hari ini memasuki masa kerjanya yang terakhir sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sebelum lengser, Dahlan menyampaikan harapannya agar PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII bisa segera mencatatkan sahamnya di lantai bursa melalui Initial Public Offering (IPO) paling tidak di tahun depan.


"Saya tinggal satu hari jadi menteri, yang jelas PTPN VII sekarang punya potensi listing dengan cepat karena subholding kan sudah terbentuk, perusahaan itu seksi untuk di IPO kan, nanti dilanjutkan ke menteri yang baru. Realistisnya awal tahun depan, mestinya, harusnya," ujar Dahlan saat acara Annual Report Award (ARA) 2013 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (16/10/2014) malam.


Dahlan menjelaskan, PTPN VII dinilainya memang membutuhkan suntikan modal yang besar untuk bisa mengembangkan bisnisnya, IPO menjadi salah satu opsi yang dinilai paling tepat.


"PTPN VII memang perlu modal karena utangnya banyak, utangnya Rp 5 triliun kan, dengan IPO itu utangnya bisa berkurang banyak, sehingga labanya bisa naik," jelas dia.


Namun demikian, lanjut Dahlan, IPO bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan untuk memperoleh tambahan modal. Yang paling penting, kata Dahlan, melalui IPO keterbukaan informasi dan transparansi kinerja bisa dipantau lebih mudah. Selain itu, intervensi pihak luar juga bisa diminimalisir.


"Yang penting IPO itu tidak hanya cari modal bagi BUMN tapi dengan IPO lebih transparan juga intervensi pihak lain bisa diminimalisir karena biasanya kalau sudah IPO tidak gampang diintervensi, ada UU pasar modal, keterbukaan sehingga BUMN IPO itu bukan mencari modal tapi keterbukaan untuk melindungi BUMN dari intervensi," pungkasnya.


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!