Disebut Calon Menteri Jokowi, RJ Lino: Saya Lebih Senang Urus Pelabuhan

Jakarta -Direktur Utama PT Pelindo II (IPC) RJ Lino tak mau ambil pusing soal namanya yang santer disebut-sebut sebagai calon menteri Joko Widodo (Jokowi). Dia lebih memilih mengurus pelabuhan daripada menjadi seorang menteri.

"Saya lebih senang ngurusin pelabuhan saja I, II, III, IV," tegas Lino di acara IPC Stakeholder Award, di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (22/10/2014)


Menurut Lino, dirinya pernah menyampaikan kepada Jokowi, posisinya akan lebih strategis bila tetap bertahan di Pelindo II. Ia berjanji akan membangun 10 pelabuhan baru selama 3-4 tahun. Selain itu, akan membangun ulang atau merevitalisasi 20-25 pelabuhan yang ada, dengan investasi hingga US$ 7 miliar tanpa dana APBN.


"Saya bilang sama beliau itu. Saya ngurusin pelabuhan saja I, II, III, IV. Saya beresin itu," tegas Lino.


Lino menjelaskan, persoalan pelabuhan sangat rumit karena terkait regulasi 7 kementerian seperti perhubungan, kementerian keuangan, pertanian, perdagangan dan lainnya. Sehingga persoalan tak bisa diselesaikan oleh satu kementerian perhubungan saja.


"Saya nggak ingin apa yang saya kerjakan di IPC itu kan, IPC itu sudah tinggal terbang gitu. Kalau dulu kita tenggelam, sekarang tinggal terbang," katanya.


Ia juga mengaku belum berpikir untuk menjadi seorang menteri. Saat ini ia lebih memilih fokus mengurus pelabuhan, meskipun bila ada tugas dari presiden untuk tugas level seorang menteri, Lino menyatakan siap.


"Kalau diperintah presiden saya siap! Tapi negosiasikan dulu," katanya.


Sejumlah nama dikabarkan akan mengisi posisi menteri di kabinet Jokowi-JK. Nama-nama yang terkait dengan ekonomi antara lain adalah Darmin Nasution (eks Gubernur Bank Indonesia), Sri Mulyani Indrawati (Direktur Pelaksana Bank Dunia/mantan Menteri Keuangan), RJ Lino (Direktur Utama PT Pelindo II), Ignasius Jonan (Dirut PT KAI), Rusdi Kirana (pendiri Lion Group), Jhonny Darmawan (eks Presiden Direktur Toyota Astra Motor), dan Sudhamek AWS (CEO Garuda Food).


(hen/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!