Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG turun 36,17 poin atau 0,7% ke level 5.124,26. IHSG bergerak mengikuti Wall Street yang juga terkoreksi cukup dalam.
Harga minyak yang masih dalam tren menurun menyebabkan investor cenderung melakukan aksi jual. Indeks sama sekali tidak menyentuh zona merah pada perdagangan hari ini.
Pada penutupan perdagangan Sesi I, Senin (15/12/2014), IHSG jatuh 45,593 poin (0,88%) ke level 5.114,840. Sementara Indeks LQ45 anjlok ke level 7,713 poin (0,87%) ke level 880,307.
Posisi terendah IHSG hari ini ada di level 5.110. Investor asing terus mengurangi kepemilikan sahamnya dengan aksi jual. Transaksi asing tercatat jual bersih alias foreign net sell.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 181.612 kali dengan volume 6,211 miliar lembar saham senilai Rp 5,209 triliun. Sebanyak 60 saham naik, 259 turun, dan 68 saham stagnan.
Investor global dan regional harap-harap cemas menunggu pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserves pada Selasa dan Rabu pekan ini. Sehingga tekanan jual terus terjadi.
Kondisi bursa-bursa di Asia hingga siang hari ini:
- Indeks Nikkei 225 anjlok 217,66 poin (1,25%) ke level 17.153,92.
- Indeks Komposit Shanghai melemah 22,81 poin (0,78%) ke level 2.915,36.
- Indeks Straits Times turun 32,39 poin (0,97%) ke level 3.291,74.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGMR) naik Rp 500 ke Rp 60.200, MNC Sky (MSKY) naik Rp 165 ke Rp 1.610, Gajah Tunggal (GJTL) naik Rp 95 ke Rp 1.430, dan Global Mediacom (BMTR) naik Rp 80 ke Rp 1.495.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 525 ke Rp 23.150, Siloam (SILO) turun Rp 500 ke Rp 14.100, Mayora (MYOR) turun Rp 375 ke Rp 22.750, dan Unilever (UNVR) turun Rp 375 ke Rp 30.600.
(ang/dnl)
