DPR Desak Turunkan Harga Solar, Menteri ESDM Bergeming

Jakarta -Dalam rapat kerja dengan Menteri ESDM Sudirman Said, Komisi VII DPR mendesak agar pemerintah segera menurunkan harga solar subsidi dari Rp 6.400/liter menjadi Rp 6.000/liter. Bahkan, rapat sampai dihentikan (skors) beberapa kali agar pemerintah segera tentukan penurunan harga.

"Silakan Pak Menteri, Komisi VII telah sepakat untuk menaikkan alpha BBM dari Rp 734/liter menjadi Rp 1.000/liter, kalau dengan kesepakatan itu tentunya harga solar pasti turun, berapa penurunannya? Kalau harus diskusi dengan Pertamina, silakan saja rapat kita skors dulu 10 menit," ucap Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika dalam rapat di ruang Komisi VII, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/2/2015).


Namun, beberapa kali dilakukan skors, Sudirman Said tetap bergeming. Keputusan harga adalah kewenangan pemerintah, dan tentunya keputusan tersebut harus dirapatkan di Menko Perekonomian, Menko Maritim, Menteri Keuangan, Menteri BUMN, bahkan atas pertimbangan Presiden.


"Kami hargai pendapatan dari Komisi VII DPR, kami sepakat akan turunkan harga, tapi berapa besarannya, waktunya kapan itu kami harus diskusikan dulu, tidak bisa langsung di forum ini," ucap Sudirman.


Mendengar ucapan Sudirman Said, bahwa pemerintah bersedia turunkan harga solar, Komisi VII DPR lalu dengan cepat mengetok hasil kesimpulan rapat antara pemerintah dan Komisi VII DPR. Entah apa maksud DPR memaksa pemerintah menurunkan harga solar cepat-cepat.


"Pemerintah sudah setuju untuk harga BBM turun, besarannya, kapan waktunya, kami minta besok pada rapat lanjutan mohon diberitahukan Pak Menteri. Selain itu, kita juga sudah sepakat volume kuota BBM subsidi total 17,9 juta kilo liter, dengan rincial 17,04 juta KL untuk solar dan sisanya untuk minyak tanah. Kemudian untuk subsidi solar fix atau tetap Rp 1.000/liter, serta perhitungan harga indeks pasar BBM dihitung 1 bulan, terakhir kita sepakat alpha BBM subsidi Rp 1.000/liter," ungkap Kardaya.


Saat rapat selesai pukul 20.20 WIB, Sudirman Said masih bergeming dan tidak mau menurunkan harga solar, atau memastikan kapan harga solar turun.


"Kan aturannya dua minggu sekali atau sebulan sekali, kan baru diumumkan kemarin tanggal 1 Februari, masa sekarang mau diubah lagi harga BBM-nya," ucap Sudirman usai rapat.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com