Menteri ESDM Sudirman Said yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan, pesan Pimpinan DPR adalah agar Freeport bisa mengupayakan secara maksimal pembangunan smelter di Papua.
"Tentu ada pengertian kalau dibangun di Papua, kita mesti memberi keleluasaan. Karena membangun listrik dan industri pendukung memerlukan waktu. Tapi pesannya kami terima, dan akan dijadikan bekal untuk melanjutkan negosiasi dengan Freeport, karena proses negosiasi ini sedang berlangsung," tutur Sudirman di Istana, Jakarta, Senin (2/2/2015).
"Yang penting secara keseluruhan, kita mesti berusaha untuk Freeport tetap berjalan, aspirasi masyarakat setempat bisa dipenuhi," ucap Sudirman.
Seperti diketahui, Freeport sudah menunjuk wilayah Gresik, Jawa Timur sebagai lokasi pembangunan smelter.
Sudirman mengatakan, pimpinan DPR juga mempertanyakan izin perpanjangan ekspor Freeport oleh pemerintah selama 6 bulan. Menjawab hal ini, Sudirman mengatakan, pemerintah akan memantau Freeport selama 6 bulan ke depan soal perkembangan pembangunan smelter oleh Freeport.
Pemerintah, lanjut Sudirman, akan berusaha mengakomodasi semua aspirasi terkait smelter Freeport tersebut.
"Kalau mau akomodasi semua pihak tidak ada yg maksimal, nanti optimal level, harus ada yang sedikit mengalah, sedikit memberi. Optimal itu memerlukan kompromi. Saya dalam posisi harus menjaga kepentingan secara seimbang. Mudah-mudahan bisa dicapai," papar Sudirman.
(dnl/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com