Tanya Jokowi ke Bos Bank BUMN: Kok ATM-nya Sendiri-sendiri?

Jakarta -Kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Direktur Utama 4 BUMN ke Istana. Jokowi tidak memerintahkan bank BUMN untuk menurunkan bunga kredit. Lantas apa tujuannya?

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, tidak ada arahan dari Jokowi untuk meminta bank BUMN menurunkan bunga kreditnya.


Rini mengatakan, Jokowi ingin bertanya apa saja yang menjadi komponen biaya bank BUMN, sehingga sulit menurunkan bunga kredit. Tingkat bunga acuan atau BI Rate yang turun menjadi 7,5% harusnya bisa menurunkan bunga kredit bank.


Saat ini, jarak atau gap antara BI Rate dengan bunga kredit bank cukup tinggi.


"Beliau (Jokowi) menekankan bagaimana ini operasional cost-nya dari perbankan bisa diturunkan nggak? Kenapa bank-bank BUMN harus berinvestasi untuk ATM sendiri-sendiri? Kenapa kalau tidak bersama-sama, sehingga itu menurunkan cost (biaya). Jadi dengan demikian, beliau mengharapkan kalau cost itu turun, otomatis bunga pinjaman itu bisa turun," papar Rini.


Jadi, arah pembicaraan Jokowi dengan Dirut 4 bank BUMN adalah menekan biaya operasional. Salah satunya adalah mengintegrasikan ATM bank BUMN, sehingga biaya lebih murah.


"Lalu juga, apakah nanti semua (bank BUMN) bisa memanfaatkan satelit BRI," kata Rini. Tujuan ini semua, agar bank BUMN efisien dan bunga kredit bisa ditekan.


Kapan penyatuan ATM dilakukan?


"Belum. Kan baru dipelajari. Cari yang terbaik. Makanya salah satu contohnya seperti ATM Bersama. Mungkin BRI karena di mana-mana ada," cetus Rini.


(dnl/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com