Woori Korindo Securities: Belum Ada Awan Positif di Atas IHSG

Jakarta -Awal pekan yang kurang baik bagi laju IHSG yang bergerak di zona merah seiring dengan maraknya aksi jual para pelaku pasar. Laju IHSG pun tidak jauh berbeda dengan ulasan kami dimana Masih adanya aksi beli membuat IHSG mampu berada di zona hijau namun, meninggalkan utang gap 5266-5281 sehingga penguatan tersebut masih rentan pembalikan arah. Apalagi jika di pekan depan, sentimen dari rilis data-data ekonomi tidak berhasil memberikan sentiment positif pada pelaku pasar maka aksi jual pun kembali terjadi.Tetap cermati perubahan yang yang terjadi dan waspadai adanya potensi pelemahan lanjutan jika sentimennya masih negatif. Pada kenyataannya, pasca dirilis data-data ekonomi Indonesia yang lebih baik dari estimasi kami juga tidak berdampak positif pada laju IHSG. Laju IHSG tetap berada di zona merah sepanjang perdagangan seiring merahnya laju bursa saham Asia pasca merespon rendahnya rilis GDP AS dan penurunan indeks manufaktur China. Adapun investor asing kembali mencatatkan nett buy (dari net buy Rp 550,77 miliar menjadi net buy Rp 6,30 miliar).

Laju Rupiah kembali melanjutkan pelemahannya seiring melemahnya laju Yuan pasca dirilisnya penurunan indeks manufakturnya. Pergerakan Rupiah pun sesuai dengan ekspektasi kami sebelumnya dimana masih akan melanjutkan pelemahannya. Membaiknya laju inflasi dan neraca perdagangan Indonesia kurang mampu membawa perbaikan pada laju Rupiah. Laju US$ sempat turun setelah merespon pelemahan pada pertumbuhan GDP nya di akhir pekan lalu namun, pelemahan tersebut diimbangi dengan penurunan Yuan. Pelaku pasar masih melihat perlambatan yang ada China. Rupiah berada di bawah target level support 12.685. Tampaknya Rupiah belum berkesempatan untuk berada di zona hijau. Bahkan sentimen positif pun tidak banyak berpengaruh pada laju Rupiah. Meski kami masih berharap pelemahan dapat terbatas namun, tetap cermati potensi pelemahan lanjutan. Rp 12.725-12.695 (kurs tengah BI).


Pasca dirilisnya penurunan tipis indeks HSBC manufacturing PMI China dan beberapa sentimen negatif pada emiten, laju bursa saham Asia cenderung tertekan. Belum lagi tambahan dari sentimen kenaikan indeks market manufacturing PMI Jepang yang berimbas pada terapresiasinya Yen dan rilis penurunan GDP growth rate kuartalan AS yang dibarengi masih adanya respon negatif pelaku pasar terhadap potensi perlambatan ekonomi di luar AS memberikan sentimen negatif tambahan bagi laju bursa saham AS. Di lain pihak, naiknya HSBC manufacturing PMI KorSel direspon positif meski nilai current account-nya tercatat turun.


Laju bursa saham Eropa hingga ulasan ini dibuat mampu kembali berada di zona hijau seiring respon positif pelaku pasar terhadap kenaikan indeks manufaktur Spanyol, Belanda, dan Inggris meski juga diiringi dengan tetapnya market manufacturing PMI Zona Euro dan pelemahan indeks investec manufacturing PMI di Italia; serta manufacturing PMI Swedia, Perancis, dan Jerman. Tidak hanya itu, sentimen positif dari Yunani dimana PM terpilih, Alexis Tsipras, dan MenKeu Yunani mengadakan kunjungan ke beberapa Negara di Eropa untuk melakukan negosiasi pembayaran utang.


Meskipun hingga ulasan ini dibuat laju bursa saham AS belum berjalan namun, kami berharap dapat melaju di zona positif seiring dengan ekspektasi rilis personal spending dan income yang dibarengi dengan market manufacturingnya index nya dapat positif.


Pada perdagangan Selasa (2/2) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5250-5265 dan resisten 5288-5295. Doji star menuju area middle bollinger band (MBB ). MACD masih bertahan dari death cross dengan histogram positif yang menurun. RSI, Stochastic, dan William’s %R masih cenderung menurun. Laju IHSG kembali gagal mendekati area target resisten (5293-5305) dan juga gagal bertahan di area target support (5263-5275). Pelemahan yang terjadi dapat menutup utang gap 5266-5281 namun, juga dibarengi dengan aksi beli tipis sehingga menahan pelemahan lebih dalam. Belum datangnya awan positif berpeluang membuat IHSG masih akan mengalami pelemahan lanjutan meski kami berharap kondisi bursa saham global dapat positif sehingga dapat mengimbangi belum datangnya awan positif tersebut.


(ang/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com