Alih Fungsi Lahan Marak di Jawa, Pisang Raja Bulu Pindah ke Ujung Pandang

Jakarta - Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang memproduksi banyak buah-buahan salah satunya adalah Pisang Raja Bulu. Buah pisang yang menjadi identitas kota Kendal Jawa Tengah ini sekarang sudah mulai 'luntur' seiring banyaknya alih fungsi lahan di Pulau Jawa.

"Di Pulau Jawa sangat terbatas produksinya karena alih fungsi lahan. Saat ini produksi Pisang Raja Bulu didominasi dari Ujung Pandang (Sulawesi Selatan) dengan produksi 20 ton/minggu dari produksi secara keseluruhan yang mencapai 25 ton/minggu," kata petani Pisang Raja Bulu Rokhimin saat berkeluh kesah kepada anggota komisi IV DPR di Gedung DPR Jakarta, Senin (25/3/2013).


Pisang raja bulu menurutnya merupakan jenis yang paling banyak ditanam dan menjadi komoditas unggulan kecamatan Patebon kabupaten Kendal Jawa Tengah, karena disamping bentuknya yang indah, rasanya yang manis juga harga yang cukup tinggi di pasaran.


Ia mengatakan ada kesalahan dari kebijakan yang seharusnya dikawal oleh Kementerian Pertanian (Kementan). Ia pun tidak ragu menyebut bahwa kualitas buah-buahan lokal secara keseluruhan kalah bila dibandingkan dengan buah impor.


"Kenapa ini terjadi, produk buah lokal yang seharusnya dikawal Kementan kenapa tidak ditindak lanjuti sehingga bisa menjadi primadona di negeri sendiri. Jadi mau dibawa kemana petani Indonesia? Kualitas buah lokal saja kalah dengan produk Impor," keluhnya.


Ia pun meyakini, jika sisi regulasi ini bisa diperbaiki maka kualitas buah lokal bisa menyaingi buah produk impor.


"Minimal sama kualitasnya dengan impor asal negara mau atau tidak untuk mengembangkan ini. Peraturan soal hortikultura yang sudah jalan benar-benar difasilitasi lewat asosiasi yang sudah legal tanpa ada peraturan petani asli bisa tersingkir tetapi mungkin saat ini penempatan kurang tepat," cetusnya.


(wij/hen)