Wamendag: Soal Kelestarian, Indonesia Lebih Berkepentingan

Den Haag - Ekspor sawit ke Eropa menghadapi kampanye buruk tentang lingkungan. Soal kelestarian, tak satu pun memiliki kepentingan lebih besar tentang kelestarian Indonesia daripada Indonesia sendiri.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Bayu Krisnamurthi saat menjadi pembicara kunci pada Business Forum: Indonesian Palm Oil Industries Toward Sustainability pada Pasar Malam Indonesa di Den Haag, (22/3/2013).


Forum untuk membahas solusi tantangan sawit ini mempertemukan swasta dengan swasta, diikuti oleh para pemangku kepentingan di bidang minyak kelapa sawit, termasuk para importir besar Belanda, salah satunya adalah holding terkenal yang merupakan pemain lama.


"Mengenai isu sustainability (kelestarian), saya ingin menegaskan bahwa Indonesia sangat berkepentingan untuk menjaga kelestarian 100%, dan Indonesia membuktikan telah mencetak kemajuan sampai saat ini 35% sampai 40% kelapa sawitnya sudah memenuhi sertifikasi kelestarian," ujar Wamendag.


Menurut Wamendag, kelestarian itu juga merupakan kepedulian pemerintah Indonesia. Indonesia dikaruniai Tuhan dengan alam untuk pertumbuhan terbaik tanaman kelapa sawit dan itu tentu saja aset bagi Indonesia.


"Itu adalah kekayaan Indonesia, sehingga tak satu pun punya kepentingan lebih besar daripada Indonesia sendiri untuk memelihara kekayaan itu," tegas Wamendag dalam forum yang dibuka dengan pengantar dari Duta Besar RI Retno Marsudi.


Lanjut Wamendag, Indonesia mempunyai keunggulan-keunggulan dengan minyak sawit ini dan produksinya saat ini 9 kali lipat lebih besar dari minyak nabati pesaing lainnya. Minyak sawit akan menjadi sangat kompetitif dan akan menghadapi tantangan yang mungkin juga 9 kali lebih besar.


Dikatakan, dalam perkembangan 10 tahun terakhir minyak sawit terus menghadapi tantangan isu lingkungan, kelestarian, keragaman hayati, cadangan karbon, dan sekarang datang lagi hantu masa lalu yakni isu kesehatan dan nutrisi.


"Jika anda melihat arsip, anda akan melihat bahwa isu nutrisi minyak sawit sudah selesai 10 tahun lalu, tapi sekarang dimunculkan lagi. Jika kita memperhatikan hal ini dan meletakkan pada konteksnya, maka kita faham mengapa minyak sawit menghadapi tantangan dalam berbagai cara," demikian Wamendag.


Sebelumnya Wamendag telah meluncurkan direktori online restoran Indonesia di Belanda disaksikan Menlu Belanda Frans Timmermans, para Dirjen Kemlu Belanda, pejabat tinggi pemerintah, politisi anggota Tweede Kamer (parlemen), para Dubes negara sahabat, swasta dan publik umum pada pembukaan Pasar Malam Indonesia (PMI) 2013.


PMI tahun ini berhasil membukukan penjualan retail on the spot Euro 562.500, kontrak dagang sebesar US$ 22,84 juta, terdiri dari minyak sawit mentah US$ 22 juta dan pipa dari bahan bio cocos senilai US$ 840.000 atau totalnya naik 20,5% dari tahun lalu US$ 19 juta.


(es/es)