RI Pamerkan 5 CEO Terbaiknya di Depan 40 Delegasi Dunia

Jakarta - Kementerian Luar Negeri memperkenalkan 5 CEO terbaik asal Indonesia di hadapan lebih dari 40 delegasi dunia. Tiga dari lima CEO itu berasal dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kelima CEO asal Indonesia itu adalah dari Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (Persero) Irvan kamal Hakim, Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PT Pertamina (Persero) Afdhal Bahaudin, PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Shah, Direktur SDM dan Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya Tbk (Persero) Tony Warsono dan Direktur Eksekutif Gabungan Asosiasi Produsen Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan.


"Kami percaya event ini dapat memberikan manfaat positif bagi Indonesia. Event ini dapat meningkatkan potensi ekonomi tidak hanya untuk Indonesia tetapi negara lain dan membuat negara Indonesia tentunya menjadi kuat," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Wardana saat pembukaan Updates From CEOs di Gedung Utama Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis (28/3/2013).


Wardana mengatakan salah satu CEO yaitu Sritex asal Sukaharjo, Solo. Jawa Tengah sudah mensuplai pakaian prajurit perang tidak hanya di kalangan domestik tetapi hingga ke Papua Nugini bahkan prajurit NATO. Sritex mensuplai kelengkapan pakaian prajurit lain seperti sleeping bag dan tas menggunakan teknologi canggih.


"PT Sritex dari Sukaharjo tidak hanya mensuplai pakaian militer di kalangan domestik saja tetapi sampai ke Papua Nugini dan NATO menggunakan teknologi yang canggih," katanya.


Lalu ia pun memberikan informasi mengenai CEO lain asal Indonesia yaitu PT Wijaya Karya (persero) yang menurutnya perusahaan multinasional ini sudah berkembang dalam membangun proyek infrastruktur.


Bahkan WIKA saat ini sudah masuk dan berkembang ke wilayah Afrika dan Timor Leste. Prestasi di dalam negeri WIKA adalah membangun Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura.


Setelahnya Krakatau Steel dengan industri besi dan baja nasional yang diperuntukan untuk proyek infrastruktur dan multisektor lainnya. Peningkatan produksi menurutnya terus meningkat dan melahirkan banyak produk di tingkat nasional.


Sedangkan untuk Pertamina perusahaan nasional ini fokus mengurus energi dan memperbaharui energi baru terbarukan yang berkelanjutan. CEO yang terakhir adalah GAPKI. Indonesia mempunyai asosiasi yang mengurusi CPO (Crude Palm Oil) yang tentunya bisa melihat regulasi bagaimana menentukan ekspor CPO.


"Ini adalah para CEO, perusahaan dan asosiasi yang potensial dan tentu saja kita support secara berkelanjutan dan itu komitmen kita," jelas Wardana.


(wij/ang)