Ekspansi ke Myanmar, PLN Tawarkan Jasa Perbaikan Jaringan Listrik

Jakarta - PT PLN (Persero) siap melebarkan sayap usahanya ke Myanmar. Langkah ini diambil untuk membantu mengatasi persoalan sistem jaringan kelistrikan di Myanmar.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menuturkan, sebagai langkah awal, PLN akan mengirim delegasi mendampingi Menteri Perekonomian Hatta Rajasa yang melakukan kunjungan persahabatan minggu depan.


"Pemerintah RI menawarkan ke pemerintah Myanmar untuk memberi bantuan teknik di bidang kelistrikan. Ini Myanmar baru akan berkembang ekonominya. Yang kita tawarkan jasa konsultasi teknik usaha," tutur Nur Pamudji di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (27/3/2013).


Tahap awal, untuk jasa supervisi ini, PLN akan mengirimkan 5 hingga 10 insinyur ahli untuk menilai persoalan kelistrikan dan solusi yang akan diambil mengatasi persoalan losses teknis atau kehilangan listrik dari jaringan kabel pembangkit listrik ke konsumen. Hal ini terjadi, karena jaringan kabel yang panjang.


Nur Pamudji menuturkan, alasan PLN berani membantu Myanmar, karena PLN memiliki pengalaman dan sukses menuntaskan persoalan serupa. "Masalah di sana losses yang dihadapi 26%. Kita losses 9%. Kita tawarkan, mau nggak turunkan losses dari 26% ke di bawah 20%," cetusnya.


Nur Pamudji pada kesempatan itu menuturkan, PLN tidak ada rencana membangun pembangkit listrik di Myanmar. PLN hanya fokus menjadi konsultan teknis bagi PLN di Myanmar. Seperti diketahui, 15 BUMN akan melebarkan sayapnya ke Myanmar. Hal ini dilakukan untuk menangkap peluang bisnis di negara Asia Tenggara itu.


(feb/dnl)