Harga Batubara Melemah, Laba Golden Energy Turun Jadi Rp 179 Miliar

Jakarta - PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) mencatat penurunan laba bersih menjadi Rp 179 miliar di tahun 2012 dibandingkan laba di tahun sebelumnya Rp 319 miliar. Laba turun sejalan dengan melemahnya harga jual batubara.

Perseroan melaporkan peningkatan produksi sebesar 22% dari 4,39 juta ton di tahun 2011 menjadi 5,345 juta ton di tahun 2012.


Volume penjualan meningkat sebesar 35% dari 5,689 juta ton di tahun 2011 menjadi 7,687 juta ton di tahun 2012, dengan volume trading 2,176 juta ton (1,576 juta ton di tahun 2011). Sementara itu pendapatan Perseroan meningkat sebesar 38% menjadi Rp 3,969 miliar.


Presiden Direktur GEMS Fuganto Widjaja mengatakan, tahun 2012 adalah tahun tantangan bagi seluruh industri pertambangan, tidak terkecuali GEMS.


"Di saat harga batubara menurun, harga solar mengalami kenaikan yang disertai depresiasi Rupiah yang memperburuk ekonomi bisnis. Kami fokus pada operasional dan meningkatkan efisiensi dan kapabilitas," ujar Fuganto dalam siaran pers, Jumat (28/3/2013).


Dari sisi industri batubara, perseroan melakukan investasi yang akan mampu mengurangi hambatan-hambatan logistic dan infrastruktur. Perseroan juga menunjuk McKinsey (Konsultan bereputasi internasional) untuk bekerja bersama kami dalam rasionalisasi biaya dan pengembangan proses-proses bisnis.


Dalam segi kinerja Perseroan, volume produksi berhasil tumbuh sekitar 22%. Trading Perseroan bertumbuh hingga 38%. Profitabilitas Perseroan terefek negative dengan PBT sebesar 6% dari revenue dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 15%.


Pada kenyataannya, sampai saat ini emiten berkode GEMS ini tidak memiliki hutang, dan hal tersebut membantu perseroan dalam mendapatkan kesepakatan yang lebih baik dengan situasi pasar saat ini dan dengan cadangan kas internal perseroan yang mencapai hingga Rp 951 miliar, bisa dikatakan perseroan sangat siap untuk kapitalisasi pertumbuhan seiring dengan pertumbuhan pasar.


Emiten berkode GEMS bergerak di bidang jasa perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan. Ketika berdiri pada 13 Maret 1997 perseroan bernama PT Bumi Kencana Eka Sakti.


(ang/dnl)