3 Bulan Dapat Setoran Rp 158 T, Dirjen Pajak: Kurang Menggembirakan

Jakarta - Pendapatan negara dari sektor pajak pada periode Januari-15 Maret 2013 ini mencapai Rp 158,2 triliun. Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak menyatakan hasil ini kurang menggembirakan.

"Ini pajaknya nggak termasuk bea cukai ya per 15 Maret 2013 capai Rp 158,2 triliun itu sekitar 15%-an," ungkap Dirjen Pajak Fuad Rahmany usai pelantikan pejabat Eselon II Kementerian Keuangan, di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Rabu (27/3/2013).


Menurut Fuad keadaan ekonomi dunia yang belum pulih bakal menyebabkan penerimaan pajak agak sedikit anjlok dari angka yang ditargetkan.


"Masih oke memang tidak begitu menggembirakan, tapi tidak terlalu di bawah ekspektasi. Karena memang situasi ekonomi di kuartal I ini belum pulih banget. Jadi memang yang kita harapkan dari tambang dan lain-lain, belum pulih. Semua sektor komoditas skspor juga ternyata juga tidak tumbuh dengan baik. Sehingga semua perusahaan eksportir kita akhirnya bayar pajaknya anjlok. Jadi memang kita harus lakukan ekstensifikasi," katanya.


Walaupun ada keadaan ekonomi yang tidak terlalu baik, namun Fuad mengakui penerimaan pajak khususnya Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sampai Maret 2013 ada pertumbuhan sekitar 10% dan 15% bila dibandingkan tahun lalu.


"Ada pertumbuhan sekitar 10 persenan. Makanya saya bilang belum seperti yang kita harapkan memang kuartal I ini perekonomian dunia belum pulih banget sehingga ekspor kita masih terpukul. Kalau ekspor turun, seluruh transaksi ekonomi terkait ekspor kurang begitu bagus. PPh dan PPN impor karena melambat dibandingkan tahun lalu. Tapi 15 Maret kemarin pertumbuhan PPN sekitar 15%," cetusnya.


(wij/dnl)