Tulis Buku, Karyawan PLN Curhat Pernah Disuap Ratusan Juta Untuk Loloskan Proyek

Jakarta - Hari ini PT PLN (Persero) meluncurkan buku berjudul 'Saatnya Hati Bicara' yang berisi kumpulan tulisan karyawan terkait pengalamannya melawan aksi suap dan korupsi.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji menuturkan, peluncuran buku bertajuk PLN bersih dan anti suap ini, untuk menginspirasi dan mengkampanyekan aksi anti suap kepada para karyawan PLN yang berjumlah sekitar 50.000 karyawan tetap di seluruh Indonesia.


"Bahwa banyak karyawan yang mengalami, dia ambil keputusan. Dia nggak ambil. Makanya kita suruh tulis. Meskipun ada tulisan karyawan PLN yang pesimis jangan-jangan, ini nggak terlaksana. Tapi 50 tulisan itu positif," tutur Nur Pamudji usai peluncuran buku Saatnya Hati Bicara di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (27/3/2013).


Buku ini merupakan kumpulan 50 tulisan dari para karyawan PLN. Ada tulisan menarik di buku ini. Kepala Divisi Niaga PLN pusat Benny Marbun menuturkan, ceritanya dalam tulisan.


Benny bercerita ketika diajak makan malam di sebuah restoran dengan menu bebek peking goreng. Saat bertemu dengan pengusaha bidang listrik dan kemudian melangsungkan obrolan ringan diselingi makan malam. Obrolan mengarah pada tujuan si pengusaha agar proyeknya diloloskan.


Namun kemudian obrolan tak sampai kepada kesimpulan. Kemudian saat makan malam selesai, Benny mengaku saat akan keluar dan menuju ke mobil, sang pengusaha mengantarnya pulang hingga ke dalam mobil dengan memberikan sebuah bungkusan yang dikiranya bebek goreng untuk keluarganya.


"Ternyata bukan bungkusan makanan, melainkan seperti lembar uang kertas. Kalau melihat ukuran bungkusnya, dan andai gepok itu adalah uang Rp 100.000, maka paling nggak jumlahnya kira-kira Rp 200 juta sampai Rp 300 juta," tutur Benny.


Saat mengetahui uang itu merupakan suap, ia langsung menelepon sang pengusaha untuk mengembalikan uang tersebut.


Ada pula cerita seorang Supervisor Teknik di PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten yang dimarahi dan disemprot pelanggan. Ceritanya anak buahnya menolak menerima tips setelah menyelesaikan penambahan daya oleh pelanggan. Sang pelanggan kemudian datang ke kantor dan marah-marah karena merasa tersinggung dikira tips yang diberikan jumlahnya kecil. Itulah secuil cerita dari 50 tulisan karyawan PLN yang dirangkum menjadi sebuah buku.


(feb/dnl)