Laba Lippo Karawaci Naik 50%, Capai Rp 1 Triliun

Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan laba bersih Rp 1,06 triliun di akhir 2012, naik 50% dari laba bersih Rp 708 miliar pada 2011. Laba tumbuh berkat penjualan perumahan yang tinggi, dan pendapatan divisi rumah sakit.

LPKR membukukan pendapatan sebesar Rp 6,16 triliun akhir tahun lalu, naik 47% dari pendapatan Rp 4,19 triliun pada 2011. Seluruh divisi usaha LPKR mencatat pertumbuhan berkelanjutan, dengan kinerja pendapatan yang tinggi datang dari divisi usaha strategis Residential & Urban Development, pendapatan divisi ini meningkat 67% menjadi Rp 3,4 triliun dari Rp 2,04 triliun di tahun 2011.


"Perseroan mencatat rekor baru di tahun 2012. Semua divisi Perseroan terutama di bidang property development mengalami pertumbuhan yang tinggi, khususnya pada pengembangan Industrial Estate," kata Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya dalam siaran pers, Rabu (27/3/2013).


Kontributor utama dari pertumbuhan ini adalah hasil penjualan tanah industri di Lippo Cikarang sebesar Rp 611 miliar dan penjualan 2 aset mal kepada Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT) sebesar Rp 879 miliar.


Pendapatan divisi Hospitals alias rumah sakit naik 42% menjadi Rp 1,79 triliun, didorong oleh peningkatan pendapatan sebesar 33% dari tujuh hospitals yang telah beroperasi, hal ini seiring dengan peningkatan jumlah pasien rawat inap dan pasien rawat jalan masing-masing 21% dan 18%, dan pendapatan dari laboratory yang naik 31% dan pharmacy 33%, ditambah kontribusi dari empat rumah sakit baru yang telah mulai beroperasi di tahun 2012.


Divisi Commercial mencatat peningkatan pendapatan sebesar 12% menjadi Rp 468 miliar dan divisi Asset Management tumbuh 6% menjadi Rp 500 miliar dari Rp 473 miliar di tahun 2011.


"Divisi Hospitals perseroan terus tumbuh dan berkembang secara nasional. Kami telah menyelesaikan pembangunan enam rumah sakit baru, empat di antaranya telah mulai beroperasi di tahun 2012, menambah pendapatan dari tujuh Siloam Hospitals yang sebelumnya telah beroperasi, sementara itu enam rumah sakit baru sedang dalam tahap konstruksi," ujarnya.


Ia memproyeksikan pendapatan dan laba bersih perseroan akan mencapai Rp 9 triliun dan Rp 1,9 triliun, atau masing-masing naik 54% dan 81% di akhir 2013.


"LPKR juga memproyeksikan extraordinary profit dari penjualan aset mal kepada LMIRT di Singapura yang akan mendorong laba perseroan di tahun 2013," tambahnya.


(ang/dru)